Pacitan – Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) tahun 2025 kepada masyarakat penerima.
Program ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72 Tahun 2024 serta Peraturan Bupati Pacitan Nomor 20 Tahun 2025, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan buruh tembakau serta masyarakat miskin dan rentan.
Jumlah penerima bantuan tahun ini mengalami peningkatan. Dari sebelumnya 5.234 orang pada 2024, kini menjadi 5.934 orang. Rinciannya terdiri dari 2.517 buruh tani tembakau, 2.840 buruh pabrik rokok, dan 577 masyarakat miskin serta rentan lainnya.
Penyaluran dilakukan langsung di kecamatan-kecamatan penghasil tembakau serta di tiga pabrik rokok: PPIS, Tunas Mandiri, dan Mulia Agung. Untuk periode Agustus hingga Oktober, dana disalurkan melalui transfer rekening Bank Jatim.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, dalam sambutannya di Kecamatan Kebonagung, menyampaikan pesan penting kepada para penerima bantuan. Ia mengingatkan agar dana yang diterima digunakan secara bijak dan tidak disalahgunakan.
“Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan untuk kebutuhan yang pokok dan mendesak. Jangan digunakan untuk hal yang tidak prioritas, apalagi untuk judol (judi online),” tegas Khemal, Senin (4/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa di sejumlah daerah telah ditemukan kasus penyalahgunaan dana bantuan untuk judi online melalui rekening pribadi. Meski di Pacitan belum ditemukan kasus serupa, pihaknya tetap melakukan pengawasan.
Khemal juga memberi pesan khusus kepada para penerima laki-laki agar tidak menggunakan uang bantuan untuk membeli rokok. “Sebaiknya langsung diserahkan ke istri. Jangan buat beli rokok, apalagi untuk judol,” ujarnya.
Dengan bertambahnya jumlah penerima dan peningkatan pengawasan, Pemerintah Kabupaten Pacitan berharap penyaluran BLT DBHCHT tahun ini dapat berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
