Dari Cukai untuk Rakyat, RSUD dr. Darsono Bangkit, Pacitan Menuju Layanan Kesehatan Bermartabat

PACITAN – Di tengah perbukitan hijau Pacitan, suara mesin pembangunan kembali terdengar dari kompleks RSUD dr. Darsono. Tiang-tiang beton yang sempat berhenti tumbuh kini kembali menjulang, menandakan harapan baru bagi layanan kesehatan masyarakat Pacitan.

Pembangunan gedung rawat jalan yang sempat terhenti kini dilanjutkan berkat kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) senilai Rp 7,2 miliar. Siapa sangka, dana yang berasal dari cukai sering dipandang negatif karena identik dengan rokok justru menjadi penyelamat bagi fasilitas kesehatan di ujung selatan Jawa Timur ini.

“Dana DBHCHT ini sangat berarti bagi kami. Kalau tidak ada dukungan ini, mungkin pembangunan akan kembali tertunda,” ujar dr. Imam Darmawan, M.Kes, Direktur RSUD dr. Darsono, sambil meninjau area pembangunan. Di matanya, terlihat semangat untuk menghadirkan rumah sakit yang lebih layak dan manusiawi, Selasa (7/10/25).

Gedung baru tersebut dirancang bukan sekadar bangunan, tapi simbol transformasi pelayanan publik. Nantinya, ruang rawat jalan akan dilengkapi ruang tunggu yang lebih luas, sistem pelayanan digital, dan tata ruang yang ramah pasien.

Semua diarahkan agar masyarakat Pacitan bisa menikmati layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan bermartabat.

Namun manfaat DBHCHT di Pacitan tak berhenti di rumah sakit saja. Dana ini juga disalurkan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tembakau, serta mendukung penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal.

Pemerintah daerah berupaya memastikan setiap rupiah dari cukai kembali kepada masyarakat, dalam bentuk kesejahteraan dan kesehatan.

Di sisi lain, edukasi tentang bahaya rokok ilegal terus digencarkan. “Ketika masyarakat menolak rokok ilegal, mereka sebenarnya sedang menjaga keberlanjutan manfaat seperti pembangunan RSUD ini,” jelas seorang petugas Satpol PP yang ikut dalam kampanye tersebut.

Kini, setiap bata yang disusun di RSUD dr. Darsono seakan membawa pesan, dari cukai untuk rakyat. Bahwa dana dari sektor yang selama ini sering disalahpahami, bisa menjadi sumber kebaikan dan kemajuan ketika dikelola dengan bijak.

Pacitan perlahan menata langkah menuju masa depan yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih bermartabat. Dari cukai, tumbuh harapan. Dari pembangunan, lahir kepercayaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *