Pacitan – Upaya pemberantasan peredaran rokok ilegal di wilayah Pacitan terus digencarkan. Dalam beberapa operasi gabungan dengan Bea Cukai Madiun, ribuan batang rokok ilegal berhasil disita. Namun, tantangan masih membayangi karena pasokan rokok tanpa cukai tersebut terus masuk secara diam-diam, dengan asal usul yang belum sepenuhnya terungkap.
Satpol PP Pacitan pun merespons kondisi ini dengan memperkuat langkah penegakan hukum dan memperluas pendekatan edukatif ke masyarakat. Plt Kepala Bidang Penegakan Hukum Satpol PP Pacitan, Widiyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan frekuensi patroli serta melibatkan media sosial sebagai sarana penyuluhan.
“Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memahami bahaya dan dampak dari rokok ilegal, baik dari sisi kesehatan maupun kerugian negara,” ujar Widiyanto.
Selain itu, Satpol PP membuka kanal pengaduan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait peredaran rokok ilegal di lingkungannya. Laporan masyarakat akan menjadi bagian penting dalam memutus mata rantai distribusi barang ilegal tersebut.
Dalam kampanye “Gempur Rokok Ilegal”, pihak berwenang menegaskan bahwa peredaran rokok ilegal bukan hanya merugikan pendapatan negara dari sektor cukai, tetapi juga menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat. Produk tanpa cukai kerap tidak memenuhi standar kesehatan, dan pembelinya tidak sepenuhnya mengetahui risiko yang dihadapi.
Bea Cukai Madiun pun terus melakukan penelusuran dan pendalaman untuk mengungkap jaringan pemasok rokok ilegal yang masuk ke wilayah Madiun dan sekitarnya, termasuk Pacitan. Kolaborasi antar instansi menjadi kunci dalam memerangi peredaran rokok ilegal yang kini makin marak melalui jalur distribusi tersembunyi.
Satpol PP dan Bea Cukai mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak tergiur harga murah rokok ilegal. Melalui kerja sama aktif dengan warga, diharapkan peredaran rokok ilegal di Pacitan dapat ditekan secara signifikan.
